Minggu, 28 Desember 2008

diam

Belum lagi fajar baru hijriah menyapa. Lembayung mendung telah menyapu lagi cerahnya langit saudaraku,saudaramu..yang mengucap satu syahadah. Tahukah kawan? mereka saat ini tengah jengah meratap langit.menunggu uluran tangan orang yang mengaku saudara itu untuk datang, kalaulah tidak, cukuplah berteriak. katakan kepada mereka...kami sedang diserang.
280 orang mayat bergelimpangan. itu baru yang terhitung, belum yang masih tertimpa reruntuhan, dibalik bangkai mobil atau yang sekarat di tenda pengungsian.
sirine ambulance terus berteriak, menjadi juru bicara para korban terserang.
pemimpin-pemimpin dunia arab pun kebakaran jenggot. katanya, mereka akan membahas serangan prajurit Israel itu ketika pertemuan Liga Arab di Oman sana. baguslah, setidaknya ada yang dibicarakan. hargailah usaha mereka yang beragenda, membahas kecaman demi kecaman. Tidak perlulah capek-capek datang ke bumi gaza mengirim pasukan bersenjata atau menerbangkan roket-roket penghancur ke Israel hina. Bukankah kami antiteroris, antikekerasan?gerakan anti kekerasan hanya mengenal satu bahasa, diplomasi tanpa kecuali. Suara yang nyaris tanpa arti diantara regangan nyawa terus berlomba.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan?
setidaknya..berdoalah sebelum tidur..
semoga teriakan-teriakan itu tidak mengganggu nyenyaknya tidur kita..


Tidak ada komentar: